Cara menghilangkan lemak di pipi
Penumpukan lemak di badan, termasuk juga di pipi, secara normal sangat bergantung pada adanya kelebihan lemak tubuh, yang kemudian disimpan dalam lapisan kulit, sebagai cadangan energi. Jadi, tertumpuknya lemak di pipi juga bergantung pada kadar lemak di dalam tubuh secara keseluruhan.
Untuk mengurangi munculnya timbunan lemak secara alami, tidak ada cara lain yang bisa dilakukan kecuali dengan memperbanyak energi yang keluar, salah satunya dengan berolahraga secara rutin, agar cadangan energi yang tersimpan dapat "dibongkar". Juga dengan mengurangi intake (asupan) makanan supaya tidak terjadi lagi penumpukan lemak sebagai cadangan energi tubuh.
Masalahnya, untuk penerapannya tidak semudah yang diucapkan. Sebagai contoh, memperbanyak olahraga harus dilakukan secara terukur, teratur dan kontinyu.
Terukur berarti aktivitas olahraga yang dilakukan harus memperhitungkan kondisi tubuh saat melakukan aktivitas tersebut. Jadi untuk mendapatkan hasil secara efektif harus ada patokan jelas tentang hasil apa yang ingin dicapai. Biasanya dilakukan dengan cara mengukur nadi.
Teratur berarti dilakukan secara berkala dengan ritme tetap. Jadi, tidak boleh sekenanya, harus dilakukan dengan waktu tetap dan lama yang tetap pula.
Kontinyu berarti dilakukan secara konstan, dilakukan tanpa jeda sesuai jadwal yang dibuat. Jadi pada dasarnya aktivitas olahraga yang dilakukan harus diprogram secara tetap waktunya. Bukan hanya dilakukan sesekali waktu saat sempat saja. Sehingga dapat dievaluasi perkembangannya dan dilakukan penyesuaian secara berkala untuk memperoleh hasil maksimal sesuai keinginan.
Pembatasan makanan yang masuk juga harus dilakukan secara berhati-hati. Yang paling umum dilakukan sebagai panduan adalah mengurangi makanan yang tinggi kalori, serta meningkatkan asupan makanan yang mengandung gizi seimbang. Akan lebih baik jika pembatasan makanan itu dilakukan dengan benar dibawah arahan ahli gizi supaya tidak salah arah.
 |
| Ilustrasi |
Untuk mengurangi munculnya timbunan lemak secara alami, tidak ada cara lain yang bisa dilakukan kecuali dengan memperbanyak energi yang keluar, salah satunya dengan berolahraga secara rutin, agar cadangan energi yang tersimpan dapat "dibongkar". Juga dengan mengurangi intake (asupan) makanan supaya tidak terjadi lagi penumpukan lemak sebagai cadangan energi tubuh.
Masalahnya, untuk penerapannya tidak semudah yang diucapkan. Sebagai contoh, memperbanyak olahraga harus dilakukan secara terukur, teratur dan kontinyu.
Terukur berarti aktivitas olahraga yang dilakukan harus memperhitungkan kondisi tubuh saat melakukan aktivitas tersebut. Jadi untuk mendapatkan hasil secara efektif harus ada patokan jelas tentang hasil apa yang ingin dicapai. Biasanya dilakukan dengan cara mengukur nadi.
Teratur berarti dilakukan secara berkala dengan ritme tetap. Jadi, tidak boleh sekenanya, harus dilakukan dengan waktu tetap dan lama yang tetap pula.
Kontinyu berarti dilakukan secara konstan, dilakukan tanpa jeda sesuai jadwal yang dibuat. Jadi pada dasarnya aktivitas olahraga yang dilakukan harus diprogram secara tetap waktunya. Bukan hanya dilakukan sesekali waktu saat sempat saja. Sehingga dapat dievaluasi perkembangannya dan dilakukan penyesuaian secara berkala untuk memperoleh hasil maksimal sesuai keinginan.
Pembatasan makanan yang masuk juga harus dilakukan secara berhati-hati. Yang paling umum dilakukan sebagai panduan adalah mengurangi makanan yang tinggi kalori, serta meningkatkan asupan makanan yang mengandung gizi seimbang. Akan lebih baik jika pembatasan makanan itu dilakukan dengan benar dibawah arahan ahli gizi supaya tidak salah arah.
Comments
Post a Comment