Pasukan Israel Ditarik Dari Gaza

Gencatan senjata kemanusiaan berdurasi 72 jam yang ditengahi oleh Mesir telah diberlakukan di Jalur Gaza, dengan Israel menarik pasukannya dari wilayah Palestina pada hari ke-29 agresi militer Israel.
tentara-israel-ditarik-dari-gaza
Tentara Israel mengevakuasi rekannya yang terluka
Sebelum gencatan senjata diberlakukan pada 05:00 GMT, pada hari selasa terjadi serangkaian serangan roket dari Gaza, sirene peringatan serangan udara terdengar di seluruh Israel selatan, termasuk di kota-kota Asdod, Askelon dan Beersheba, serta sekitar Yerusalem.

Israel langsung melancarkan serangan udara balasan ke wilayah Gaza bagian selatan dan wilayah Palestina tengah. Reporter, melaporkan dari Beit Hanoun di utara wilayah Palestina, terdengar serangan udara Israel sebelum jam 08:00 waktu setempat.

Tidak ada upaya saling serang dari hamas maupun israel sejak gencatan senjata diberlakukan mulai pukul 08:00.

Sejumlah besar pasukan darat Israel telah ditarik dari wilayah Beit Hanoun, dan warga telah kembali ke rumah masing-masing. Pasukan Israel juga telah meninggalkan wilayah Rafah selatan.

Dalam upaya untuk menengahi gencatan senjata, pemerintah Mesir mengundang Israel dan Palestina untuk menghadiri pembicaraan tidak langsung di Kairo untuk mengakhiri secara permanen kekerasan yang telah menewaskan 1.867 warga Palestina serta puluhan tentara Israel.

Letnan Kolonel Peter Lerner, juru bicara militer Israel, sebelumnya mengatakan pasukan Israel akan "didistribusikan dalam posisi defensif di luar Jalur Gaza dan kami akan mempertahankan posisi-posisi defensif".

Ia juga menyatakan bahwa semalam tentara Israel telah menghancurkan 32 terowongan yang terletak di dalam jalur Gaza.

Tiga kesepakatan gencatan senjata serupa sebelumnya telah gagal selama perang Hamas-Israel kali ini, dan Israel telah kembali melancarkan serangan udara di Gaza setelah gencatan senjata kemanusiaan tujuh jam yang berakhir pada hari Senin, dengan satu serangan menewaskan dua orang dan melukai 16.

Baik Hamas maupun Israel telah berjanji untuk berkomitmen pada gencatan senjata kali ini disertai ancaman jika ada yang melanggarnya.

"Kesepakatan itu adalah bahwa kita akan melakukan gencatan senjata kemanusiaan 72 jam," kata Osama Hamdan, seorang pemimpin senior Hamas, juga ia berharap agar Israel bisa "mengendalikan diri".

"Dalam waktu 72 jam itu akan ada delegasi dari Israel yang datang ke Kairo. Akan ada negosiasi tidak langsung antara pihak Palestina dan Israel untuk gencatan senjata dan penghentian blokade atas Gaza dan tuntutan Palestina lainnya."

Mark Regev, juru bicara perdana menteri Israel, mengatakan bahwa Israel siap untuk membahas semua masalah di atas meja, tetapi masih ada beberapa hal yang masih perlu pertimbangan.

"Tujuan kami dalam operasi ini selalu defensif," kata Regev.

"Jika untuk melindungi rakyat kami dari serangan roket Hamas dan pasukan berani mati dapat dilakukan secara diplomatis, melalui perjanjian Mesir ini, syukurlah. Kami akan berusaha keras untuk memastikan bahwa Hamas memenuhi kewajibannya . "

Delegasi Palestina, termasuk utusan dari Hamas dan Jihad Islam, sudah tiba di Kairo, di mana mereka telah bertemu dengan kepala intelijen Mesir pada hari Senin dan mengajukan beberapa syarat untuk mengakhiri konflik.

Segera setelah pertemuan hari Senin, Mesir akan menyampaikan kepada syarat-syarat itu pada Israel, yang termasuk didalamnya gencatan senjata, penarikan pasukan Israel dari Gaza, penghentian blokade Gaza dan pembebasan beberapa tahanan.

Sedangkan Israel menginginkan pelucutan persenjataan Hamas dan kepastian agar Hamas tidak bisa mempersenjatai diri lagi.

Comments

Popular posts from this blog

Cara membersihkan dan merawat wajan besi baru beli

Tutorial Bergambar Cara Setting Ulang Modem Speedy Merk ZTE type ZXV10 W300S

Arti gelar Lc dibelakang nama ustadz