Lagi, Dua Tentara Korea Selatan Bunuh Diri
Dua tentara wajib militer telah ditemukan tewas bunuh diri di Korea Selatan, di tengah banyaknya perdebatan mengenai budaya dalam militer negara itu.
Kantor berita Yonhap melaporkan, keduanya ditemukan tergantung di salah satu rumah mereka di Seoul.
Keduanya terdaftar sebagai anggota wajib militer yang membutuhkan perawatan khusus.
Dalam beberapa bulan terakhir meningkatnya angka bunuh diri pada tubuh militer menjadi perhatian serius akibat banyaknya kejadian.
Pada bulan Juni seorang tentara selamat dari usaha bunuh diri, setelah membunuh lima anggota unitnya.
Sebulan kemudian, dua tentara wajib militer juga tewas bunuh diri. Ketiganya berada di daftar pengawasan individu yang mengalami kesulitan beradaptasi dengan kehidupan militer.
Dalam beberapa hari terakhir kasus seorang prajurit muda yang meninggal pada bulan April setelah "diplonco" oleh rekan sesama tentara juga telah menyita perhatian di Korea Selatan.
Pihak Militer Korsel mengatakan, korban tersedak makanan setelah dipukul di bagian dada, tetapi kelompok hak asasi manusia mengatakan ia meninggal karena pukulan di kepala.
Ia juga dilaporkan telah mengalami "siksaan sistematis" di tangan sesama prajurit.
Enam tentara telah ditangkap dan empat dari mereka menghadapi tuduhan pembunuhan.
Kedua pria yang ditemukan tewas di Seoul berasal dari unit yang sama dengan yang meninggal akibat disiksa oleh rekan-rekannya.
Pada hari Senin Presiden South Korea Park Geun-hye menyerukan pengambilan tindakan untuk mengendalikan kekerasan yang terjadi dalam tubuh militer.
Korea Selatan menjalankan sistem wajib militer di mana semua orang harus mengikuti wajib militer selama dua tahun.
Negara ini secara teknis masih berperang dengan Korea Utara dan zona demiliterisasi yang memisahkan kedua negara merupakan salah satu daerah yang paling dijaga ketat di dunia.
Periode wajib militer Korea Selatan adalah salah satu yang terlama diantara negara-negara lain, dengan sebagian besar tentara wajib militer berusia di awal 20-an.
Bullying dan kesehatan mental para wajib militer disebut sebagai pemicu sejumlah insiden sebelumnya.
Kantor berita Yonhap melaporkan, keduanya ditemukan tergantung di salah satu rumah mereka di Seoul.
Keduanya terdaftar sebagai anggota wajib militer yang membutuhkan perawatan khusus.
Dalam beberapa bulan terakhir meningkatnya angka bunuh diri pada tubuh militer menjadi perhatian serius akibat banyaknya kejadian.
Pada bulan Juni seorang tentara selamat dari usaha bunuh diri, setelah membunuh lima anggota unitnya.
Tentara Wajib Militer Korea Selatan |
Dalam beberapa hari terakhir kasus seorang prajurit muda yang meninggal pada bulan April setelah "diplonco" oleh rekan sesama tentara juga telah menyita perhatian di Korea Selatan.
Pihak Militer Korsel mengatakan, korban tersedak makanan setelah dipukul di bagian dada, tetapi kelompok hak asasi manusia mengatakan ia meninggal karena pukulan di kepala.
Ia juga dilaporkan telah mengalami "siksaan sistematis" di tangan sesama prajurit.
Enam tentara telah ditangkap dan empat dari mereka menghadapi tuduhan pembunuhan.
Kedua pria yang ditemukan tewas di Seoul berasal dari unit yang sama dengan yang meninggal akibat disiksa oleh rekan-rekannya.
Pada hari Senin Presiden South Korea Park Geun-hye menyerukan pengambilan tindakan untuk mengendalikan kekerasan yang terjadi dalam tubuh militer.
Korea Selatan menjalankan sistem wajib militer di mana semua orang harus mengikuti wajib militer selama dua tahun.
Negara ini secara teknis masih berperang dengan Korea Utara dan zona demiliterisasi yang memisahkan kedua negara merupakan salah satu daerah yang paling dijaga ketat di dunia.
Periode wajib militer Korea Selatan adalah salah satu yang terlama diantara negara-negara lain, dengan sebagian besar tentara wajib militer berusia di awal 20-an.
Bullying dan kesehatan mental para wajib militer disebut sebagai pemicu sejumlah insiden sebelumnya.
Comments
Post a Comment