Kisah Gadis Kecil Yang Selamat Dari Serangan Israel
Niema, gadis kecil berusia 2,5 tahun dari gaza masih terlihat takut dan terguncang. Matanya masih nampak lebam, namun seperti kebanyakan anak kecil lainnya, dia dengan riang hati bermain di jalan bersama teman-temannya seakan sedang berada di negara-negara damai lain pada umumnya. Anda tidak akan mengira bahwa dia adalah salah satu korban luka parah yang berhasil selamat, gadis kecil ini mengalami retak pada tulang tengkorak akibat dari brutal dan kejamnya serangan Israel.
Ini adalah gambaran yang menggembirakan sekaligus menyayat hati.
Ini mengingatkan kita pada sifat gigih dari jiwa manusia dan fakta bahwa ada banyak kisah perjuangan di luar sana.
Namun juga mengingatkan kita bahwa perang ini telah memakan korban 415 anak yang tewas, yang menjadi yatim piatu dan lebih banyak lagi yang terluka.
Anak-anak dan orang dewasa di Gaza terus menerus menyaksikan orang terluka dan melihat mayat-mayat bergelimpangan di jalan. Orang-orang di sana sudah cukup menderita. Anak-anak seharusnya bermain di jalanan dengan rasa aman dan orang-orang dewasa menjalani kehidupan normal tanpa takut menjadi korban pembantaian. Menjadi salah satu dari ribuan orang yang binasa setiap beberapa tahun sekali.
Sepertinya siksaan dan pembantaian rutin itu telah hadir di hadapan mereka saat ini. Ada banyak konflik di dunia saat ini dengan jumlah korban yang besar, tetapi situasi di Gaza adalah unik, dimana pelaku pembantaian adalah sekutu dari "Dunia Barat" dan dengan demikian akan mendapatkan tekanan dengan "porsi istimewa". Alih-alih dengan memberikan dukungan disertai bumbu tetesan "air mata buaya" dengan mengatakan "Israel berhak untuk mempertahankan diri namun tidak seharusnya mengorbankan begitu banyak rakyat sipil". Para pemimpin "Dunia Barat" seharusnya mengutuk seluruh "episode pembantaian" dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Gaza dan memberikan "respon yang proporsional" terhadap begitu besarnya skala serangan Israel yang mengabaikan rasa kemanuasiaan bagi rakyat Gaza.
Niema saat baru dievakuasi |
Niema setelah sembuh |
Ini adalah gambaran yang menggembirakan sekaligus menyayat hati.
Ini mengingatkan kita pada sifat gigih dari jiwa manusia dan fakta bahwa ada banyak kisah perjuangan di luar sana.
Namun juga mengingatkan kita bahwa perang ini telah memakan korban 415 anak yang tewas, yang menjadi yatim piatu dan lebih banyak lagi yang terluka.
Anak-anak dan orang dewasa di Gaza terus menerus menyaksikan orang terluka dan melihat mayat-mayat bergelimpangan di jalan. Orang-orang di sana sudah cukup menderita. Anak-anak seharusnya bermain di jalanan dengan rasa aman dan orang-orang dewasa menjalani kehidupan normal tanpa takut menjadi korban pembantaian. Menjadi salah satu dari ribuan orang yang binasa setiap beberapa tahun sekali.
Sepertinya siksaan dan pembantaian rutin itu telah hadir di hadapan mereka saat ini. Ada banyak konflik di dunia saat ini dengan jumlah korban yang besar, tetapi situasi di Gaza adalah unik, dimana pelaku pembantaian adalah sekutu dari "Dunia Barat" dan dengan demikian akan mendapatkan tekanan dengan "porsi istimewa". Alih-alih dengan memberikan dukungan disertai bumbu tetesan "air mata buaya" dengan mengatakan "Israel berhak untuk mempertahankan diri namun tidak seharusnya mengorbankan begitu banyak rakyat sipil". Para pemimpin "Dunia Barat" seharusnya mengutuk seluruh "episode pembantaian" dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Gaza dan memberikan "respon yang proporsional" terhadap begitu besarnya skala serangan Israel yang mengabaikan rasa kemanuasiaan bagi rakyat Gaza.
Comments
Post a Comment