Singa Betina di Balik Penutupan Dolly
Setelah menjadi polemik berbulan-bulan, akhirnya komplek lokalisasi "Gang Dolly" akhirnya resmi ditutup pada 18 Juni 2014. Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengawasi langsung proses penutupan komplek lokalisasi yang konon terbesar se-Asia Tenggara itu. Penutupan Dolly ditandai dengan deklarasi di aula gedung Islamic Center jalan Dukuh Kupang.
Segala kontroversi dan penolakan dari berbagai kalangan memang tak lepas dari rencana penutupan Gang Dolly. Namun tekad Bu Risma sebagai walikota Surabaya sudah bulat untuk menutup komplek lokalisasi yang sudah ada sejak jaman Belanda itu. Tri Rismaharini, walikota Surabaya ini memang terkenal tegas dan tak pandang bulu dalam menjalankan tugasnya sebagai walikota. Walikota wanita yang oleh Hakim Mahkamah Konstitusi Patrialis Akbar disebut sebagai "Wanita Pilihan" memiliki cita-cita besar untuk merubah dan menyelamatkan para PSK Dolly menjadi wanita yang yang lebih bermartabat dalam mencari nafkah.
Pemkot Surabaya menjanjikan memberikan bantuan sosial bagi eks PSK Dolly. Dana bantuan yang diambil dari anggaran kementrian sosial (KEMENSOS) sebesar Rp 7,3 miliar, akan didistribusikan kepada kepada sekitar 1.500 eks PSK Gang Dolly. Bukan hanya bantuan uang, tetapi Bu Risma juga menjanjikan untuk memberikan pelatihan ketrampilan bagi mereka yang ingin mererubah jalan hidupnya.
Suasana Dolly menjelang penutupan |
Spanduk penentangan penutupan dolly |
Segala kontroversi dan penolakan dari berbagai kalangan memang tak lepas dari rencana penutupan Gang Dolly. Namun tekad Bu Risma sebagai walikota Surabaya sudah bulat untuk menutup komplek lokalisasi yang sudah ada sejak jaman Belanda itu. Tri Rismaharini, walikota Surabaya ini memang terkenal tegas dan tak pandang bulu dalam menjalankan tugasnya sebagai walikota. Walikota wanita yang oleh Hakim Mahkamah Konstitusi Patrialis Akbar disebut sebagai "Wanita Pilihan" memiliki cita-cita besar untuk merubah dan menyelamatkan para PSK Dolly menjadi wanita yang yang lebih bermartabat dalam mencari nafkah.
Pemkot Surabaya menjanjikan memberikan bantuan sosial bagi eks PSK Dolly. Dana bantuan yang diambil dari anggaran kementrian sosial (KEMENSOS) sebesar Rp 7,3 miliar, akan didistribusikan kepada kepada sekitar 1.500 eks PSK Gang Dolly. Bukan hanya bantuan uang, tetapi Bu Risma juga menjanjikan untuk memberikan pelatihan ketrampilan bagi mereka yang ingin mererubah jalan hidupnya.
Jalan Tidak Mudah
Ya, menutup Komplek Gang Dolly bukan perkara yang mudah, walaupun bagi seorang walikota. Tekanan, perlawanan datang dari segala penjuru mata angin. Bahkan dari elemen pemerintahan kota surabaya sendiri, penentangan itu muncul. Wakil walikota Surabaya Wisnu Sakti Buana, dia bahkan mengancam akan mengerahkan massa PDIP jika Risma tetap nekad untuk menutup kawasan Gang Dolly sebagai tempat prostitusi.
Tri Rismaharini Walikota Surabaya |
Perlawanan terhadap penutupan Gang Dolly juga muncul dari warga kawasan Gang Dolly itu sendiri. Para preman, PSK dan mucikari yang selama ini menggantungkan hidupnya dari perputaran "roda prostitusi" Gang Dolly sempat melakukan pemblokiran jalan dan demonstrasi sambil membawa alat-alat dapur.
Namun tekad walikota Tri Rismaharini untuk menutup lembaran kelam kawasan Dolly sudah bulat. Semua halangan dan rintangan akan di hadapi walaupun nyawa taruhannya. Dia bahkan telah berpamitan kepada keluarga, apabila dia mati dalam usahanya untuk menutup lokalisasi Dolly agar diikhlaskan.
Comments
Post a Comment