Akibat Kebakaran King's Bandung Merugi Puluhan Milyar
Kebakaran hebat yang melanda Mal King's Bandung diperkirakan membuat pusat perbelanjaan enam lantai di kota Bandung itu merugi puluhan milyar rupiah. Pihak managemen King's telah mengkonfirmasi hal ini. Pihak managemen King's juga berharap agar para penyewa stan di kompleks pertokoan King's Bandung agar tidak panik dan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi petugas pemadam kebakaran kota Bandung untuk bekerja maksimal memadamkan api.
Sebelumnya telah diberitakan, kebakaran King's terjadi pada hari senin 23/6 malam. Api begitu cepat membesar dan melahap semua barang di lantai satu gedung pertokoan King's. Minimnya hidrant di sekitar area gedung King's jalan kepatihan membuat para petugas pemadam kebakaran kota Bandung yang dibantu oleh anggota TNI, Polisi dan Warga mendapatkan kesulitan untuk memadamkan api dengan cepat.
Terlihat dilokasi, 31 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di sana. Kebakaran King's membuat warga sekitar menyemut di sekitaran lokasi kebakaran yang membuat macet daerah Jalan Dewi Sartika dan Jalan Pungkur. Polisi sampai harus memblokade Jalan dewi Sartika untuk memperlancar proses pemadaman api.
Para petugas di lapangan menyayangkan minimnya hidrant di area yang sebenarnya rawan terjadi kebakaran itu. Tercatat hanya dua hidrant yang tersedia, yaitu di jalan Supratman dan di kawasan Gedung King's. Hal ini sangat disayangkan mengingat sebenarnya ada total 10 unit hidrant yang tersedia di sekitar lokasi kebakaran, namun hanya dua itu yang bisa dipakai. Para petugas pemadam kebakaran akhirnya mengambil air dari Sungai Cikapundung yang lokasinya kebetulan berdekatan dengan gedung King's yang terbakar.
Api sangat cepat membakar lantai satu gedung, mengingat banyaknya material yang mudah terbakar di situ. Petugas sempat mengira bahwa api telah berhasil dipadamkan dan hanya menghanguskan lantai satu gedung sebelum timbul ledakan keras yang mengobarkan api lagi. Kini semua lantai di gedung pertokoan King's jalan Kepatihan itu ludes dilalap api.
Kebakaran King's ini memberikan catatan tersendiri bagi PDAM Tirtawening Kota Bandung untuk lebih mengoptimalkan lagi keberadaan hidrant di kawasan-kawasan padat dan rawan kebakaran. Agar pengalaman sulitnya mendapatkan akses air untuk pemadaman kebakaran tidak terjadi lagi di waktu yang akan datang.
 |
| Proses Pemadaman Api |
Sebelumnya telah diberitakan, kebakaran King's terjadi pada hari senin 23/6 malam. Api begitu cepat membesar dan melahap semua barang di lantai satu gedung pertokoan King's. Minimnya hidrant di sekitar area gedung King's jalan kepatihan membuat para petugas pemadam kebakaran kota Bandung yang dibantu oleh anggota TNI, Polisi dan Warga mendapatkan kesulitan untuk memadamkan api dengan cepat.
Terlihat dilokasi, 31 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di sana. Kebakaran King's membuat warga sekitar menyemut di sekitaran lokasi kebakaran yang membuat macet daerah Jalan Dewi Sartika dan Jalan Pungkur. Polisi sampai harus memblokade Jalan dewi Sartika untuk memperlancar proses pemadaman api.
Para petugas di lapangan menyayangkan minimnya hidrant di area yang sebenarnya rawan terjadi kebakaran itu. Tercatat hanya dua hidrant yang tersedia, yaitu di jalan Supratman dan di kawasan Gedung King's. Hal ini sangat disayangkan mengingat sebenarnya ada total 10 unit hidrant yang tersedia di sekitar lokasi kebakaran, namun hanya dua itu yang bisa dipakai. Para petugas pemadam kebakaran akhirnya mengambil air dari Sungai Cikapundung yang lokasinya kebetulan berdekatan dengan gedung King's yang terbakar.
 |
| Gedung King's Pasca Kebakaran |
Api sangat cepat membakar lantai satu gedung, mengingat banyaknya material yang mudah terbakar di situ. Petugas sempat mengira bahwa api telah berhasil dipadamkan dan hanya menghanguskan lantai satu gedung sebelum timbul ledakan keras yang mengobarkan api lagi. Kini semua lantai di gedung pertokoan King's jalan Kepatihan itu ludes dilalap api.
Kebakaran King's ini memberikan catatan tersendiri bagi PDAM Tirtawening Kota Bandung untuk lebih mengoptimalkan lagi keberadaan hidrant di kawasan-kawasan padat dan rawan kebakaran. Agar pengalaman sulitnya mendapatkan akses air untuk pemadaman kebakaran tidak terjadi lagi di waktu yang akan datang.
Comments
Post a Comment