Berkali-kali Menuai Hujatan, Kapan YKS Stop Tayang?
YKS kembali dihujat, kali ini menyangkut masalah pelecehan terhadap almarhum Benyamin Sueb. Masalah ini bergulir dipicu oleh tayangan YKS yang dinilai tidak pantas dan melecehkan seorang budayawan, tokoh masyarakat, artis senior sekelas Benyamin.
Dalam hal apapun dan dengan alasan apapun, penghinaan dan pelecehan karakter tidaklah dibenarkan, apalagi jika hal itu menyangkut orang yang sudah meninggal dan ditayangkan di televisi nasional pula. Berbagai elemen masyarakat, terutama masyarakat betawi dan pihak keluarga dari Benyamin Sueb sangat mengecam tindakan yang tidak bisa di terima ini. Bahkan mereka akan segera membawa masalah ini ke jalur hukum. Mereka memandang bahwa permintaan maaf saja tidak cukup mengingat YKS telah berkali-kali melakukan pelecehan karakter seseorang dan telah berkali-kali pula diperingatkan.
Sikap tidak tegas dan lemahnya kontrol dari managemen Trans TV terhadap program yang ditayangkan setiap hari ini, akhirnya menjadi bumerang. Kali ini, tuntutan agar YKS dihentikan penayangannya, agaknya akan sulit dibendung.
YKS memang sensasional, bukan hanya dalam hal rating, iklan yang masuk tetapi juga kontroversi. Tayangan yang mengumbar joged, hipnotis, dan masalah pribadi seseorang maupun dari artis pengisi acara YKS itu sendiri.
YKS awalnya adalah program pengisi waktu sahur, dengan kepanjangan "Yuk Kita Sahur", karena mendapat respon luar biasa dari masyarakat sehingga tayangannya dilanjutkan malam hari dan menjadi "Yuk Keep Smile".
Terlepas dari segala kontroversi, caci maki dan hujatan yang dialamatkan pada YKS, tim kreatif YKS, maupun Trans TV, YKS juga kerap melakukan kegiatan sosial. Saat banjir besar melanda Jakarta beberapa waktu lalu tim YKS ikut turun langsung ke lokasi bencana untuk menghibur masyarakat dan memberikan sumbangan.
Akhirnya semua kembali kepada masyarakat sebagai elemen terpenting dari sebuah program acara Televisi. Sebuah acara TV yang baik dan memberikan manfaat, tidak akan berumur panjang jika tidak ada yang menonton. Sebaliknya, sebuah acara yang vulgar dan sama sekali tidak mendidik, akan langgeng jika masyarakat memberikan respon positif.
Kita lihat saja kelanjutan acara YKS bagaimana. Apakah akan tetap melenggang dan "Keep Smile" ataukah malah akan menjadi "Yuk Kita Stop".
Para Artis pendukung YKS |
Joged Cesar |
Dalam hal apapun dan dengan alasan apapun, penghinaan dan pelecehan karakter tidaklah dibenarkan, apalagi jika hal itu menyangkut orang yang sudah meninggal dan ditayangkan di televisi nasional pula. Berbagai elemen masyarakat, terutama masyarakat betawi dan pihak keluarga dari Benyamin Sueb sangat mengecam tindakan yang tidak bisa di terima ini. Bahkan mereka akan segera membawa masalah ini ke jalur hukum. Mereka memandang bahwa permintaan maaf saja tidak cukup mengingat YKS telah berkali-kali melakukan pelecehan karakter seseorang dan telah berkali-kali pula diperingatkan.
Sikap tidak tegas dan lemahnya kontrol dari managemen Trans TV terhadap program yang ditayangkan setiap hari ini, akhirnya menjadi bumerang. Kali ini, tuntutan agar YKS dihentikan penayangannya, agaknya akan sulit dibendung.
YKS memang sensasional, bukan hanya dalam hal rating, iklan yang masuk tetapi juga kontroversi. Tayangan yang mengumbar joged, hipnotis, dan masalah pribadi seseorang maupun dari artis pengisi acara YKS itu sendiri.
YKS awalnya adalah program pengisi waktu sahur, dengan kepanjangan "Yuk Kita Sahur", karena mendapat respon luar biasa dari masyarakat sehingga tayangannya dilanjutkan malam hari dan menjadi "Yuk Keep Smile".
Terlepas dari segala kontroversi, caci maki dan hujatan yang dialamatkan pada YKS, tim kreatif YKS, maupun Trans TV, YKS juga kerap melakukan kegiatan sosial. Saat banjir besar melanda Jakarta beberapa waktu lalu tim YKS ikut turun langsung ke lokasi bencana untuk menghibur masyarakat dan memberikan sumbangan.
Akhirnya semua kembali kepada masyarakat sebagai elemen terpenting dari sebuah program acara Televisi. Sebuah acara TV yang baik dan memberikan manfaat, tidak akan berumur panjang jika tidak ada yang menonton. Sebaliknya, sebuah acara yang vulgar dan sama sekali tidak mendidik, akan langgeng jika masyarakat memberikan respon positif.
Kita lihat saja kelanjutan acara YKS bagaimana. Apakah akan tetap melenggang dan "Keep Smile" ataukah malah akan menjadi "Yuk Kita Stop".
Comments
Post a Comment